lama sudah ku tak bercengkrama denganmu
selama itu pula lidahku kelu
jari-jari itu beku
yang pernah tanpa malu mengeluh padamu
mungkin kau kini kau menganggapku angkuh
atau mungkin memandangku layaknya seekor benalu
yang datang hanya bila sedang gelisah
dan hilang ketika mendung berlalu
maafkan diriku
lelaki yang dengan sombong menafikanmu
tanpa pernah mengerti artimu
jauh di sudut kalbu
maafkan diriku
yang seakan terlena dengan nafsu
hingga lupa akan semua kenanganmu
dan terkesan acuh padamu
karena kini ku sadar
kau takkan pernah pudar
dari setiap titik ide yang berpijar
hanya engkau yang bisa membuatnya menjadi kelar
dan kini pun ku faham
di setiap sudut tembok kelam
engkau ada tuk mewadahi ilham
atas semua yang hanya ingin kupendam
Di Depan Sebuah Buku Sajak
7 years ago
No comments:
Post a Comment